Fresh Enrichment Program BINUS@Malang, Program Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus yang Efektif Tanpa Kekerasan
Fresh
Enrichment Program atau bisa disingkat FEP bisa berjalan lancar dan efektif
tanpa harus menggunakan kekerasan verbal atau non-verbal, wujud wajah dunia
pendidikan yang modern.
Beberapa minggu yang lalu
tepatnya pada tanggal 8 september 2018 menandai berakhirnya program Fresh
Enrichment Program (FEP) BINUS @Malang yang telah di jalani oleh para mahasiswa
baru selama kurang lebih 10 hari.
Ospek dari universitas BINUS
ini jika dibandingkan oleh lembaga pendidikan lain seperti di
universitas-universitas lainnya memang terbilang lebih santai dan bahkan tidak
keras sama sekali karna BINUS @Malang memang mengusung gagasan bahwa untuk
memperkenalkan lingkungan kampus kepada para mahasiswa barunya tidak perlu
menggunakan kekerasan karna tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara yang
berdemokrasi dan menghargai hak asasi manusia. Program yang gagal? Saya kira tidak.
Atau tidak mendidik mental mahasiswa yang lemah? Sangat salah.
"Dalam Ospek
tidak boleh melakukan kekerasan. Tidak boleh melakukan bully. Jangan sampai
terjadi. Penghinaan, tidak boleh lagi terjadi," kata Menteri Riset,
Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. sumber: YOHANES ENGGAR HARUSUSILO
Kompas.com - 27/07/2018
Pernyataan dari
Menristekdikti tersebut sangatlah benar. Tujuan utama Ospek adalah untuk
memperkenalkan lingkungan kampus dan bagaimana dasar kerja dunia perkuliahan
kepada mahasiswa baru agar nanti saat musim kuliah efektif berjalan para
mahasiswa baru ini tidak bingung dan paham. Sebaliknya, program Ospek ini
terkadang di manfaatkan oleh para mahasiswa lama untuk “mendidik” adik-adiknya
yang bisa dikatakan keras dan tidak terlihat jelas apa manfaat dan maksudnya.
Mendengar cerita
dari teman-teman yang berkuliah di universitas lain menurut saya sangat berbeda
jauh dari cerita teman-teman saya yang berkuliah sama dengan saya di BINUS
@Malang. Apakah program Ospek yang di jalani oleh teman saya di universitas
lain membuat mereka lebih kuat mentalnya? Bisa saja, namun cerita dari
teman-teman cenderung ke keresahan dan keluhan mereka. Yang mana cerita-cerita
mereka bertolak belakang dengan pengalaman saya dan teman-teman satu
universitas saya yang merasa senang dan teredukasi oleh program FEP ini. (sy)