PANORAMA
|
oleh SY | Desember 2018
9
DESEMBER, INTERNATIONAL ANTI-CORRUPTION DAY
BERPARTISIPASI
UNTUK MEMPERINGATI HARI ANTI-KORUPSI SEDUNIA BISA DILAKUKAN DENGAN CARA YANG
MUDAH, YAITU MEMULAI DARI DIRI SENDIRI DEMI KEMAJUAN BANGSA DAN NEGARA.
Dunia
internasional memperingati 9 Desember sebagai hari anti-korupsi sedunia. Kita,
sebagai bangsa Indonesia pastinya juga turut memperingati dan mendukung hari
anti-korupsi sedunia ini bukan lain karena kita semua tahu seberapa sering kita
mendengar kasus korupsi di koran maupun televisi.
Tercatat
menurut 2016 corruption perception index table , Indonesia menempati
peringkat 90 dari total 176 negara yang terdaftar.
Hal
tersebut tentu terdengar miris sebab negara kita adalah negara
berkembang yang memiliki potensi untuk lebih maju dan menjadi terdepan, minimal di kawasan asia
tenggara. Kita dapat melihat perbedaan yang signifikan antara negara maju dan
negara berkembang dengan melihat dua negara tetangga yang sudah maju yaitu
Singapura pada peringkat 7 dan Australia pada peringkat 13.
Kita
sebagai bangsa Indonesia tentu saja kecewa akan pemerintahan kita, namun apakah
kita sudah melihat diri kita sendiri yang mungkin belum sepenuhnya terbebas
dari praktek korupsi yang kita lakukan meskipun itu hanya sekedar menyangkut
hal-hal kecil di kehidupan kita sehari-hari? Mungkin kita belum sadar.
Perubahan
dapat dimulai dari sendiri dengan menjauhi praktik korupsi dan menanamkan pola
pikir bahwa kita tidak membutuhkan korupsi untuk mencapai hal-hal yang kita
ingin, bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah pekerja keras dan kita
memiliki tekad untuk maju ke masa depan yang lebih baik.
“Intergrity,
transparency and the fight against corruption have to be part of the culture.
They have to be thought as fundamental values.”
-Angel Gurria, OECD Secretary General